A. Pembukaan
السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
الله اكبر (9) الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا و سبحان الله بكرة وأصيلا. الحمد لله ذي الجلال و الإكرام الذي هدانا للإيمان والإسلام وأكرمنا بشريعة تسك الحج إلى بيته الحرام. أشهد ان لا اله الاّ الله وحده لا شريك له إقراراً بربوبيّته وجلاله
وأشهد ا
ن محمدا عبده ورسوله المصطفى من سائر خلقه من إنسه و جنّه. نصلّي و نسلم على سيّدنا وحبيبنا محمد وعلى اله واصحابه ومن تبعه من جميع أمّته.
أمّا بعد, فيا عباد الله اوصيني و إياكم بتقوى الله فقد فاز المتقون. و اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتن الاّ وأنتم مسلمون.
Jama’ah sholat idul fitri yang dirahmati Alloh SWT,
Iringan waktu terus bergulir tanpa terasa membawa kita bertemu
kembali dengan Idul Fitri, hari raya umat Islam seluruh dunia. Sebulan yang
lalu, Allah menyatukan kita semua dengan bulan Ramadhan. Bulan yang menjadi
hari raya para kekasih Alloh SWT, bulan yang membersihkan kita dari kedurhakaan
dan kesalahan, serta bulan yang didalamnya ada Lailatul Qadr yang nilainya
lebih agung dari seribu bulan “Khoiri min Alfi Sahr”.
Sebulan penuh kita mengekang hawa nafsu dengan menahan lapar dan dahaga,
menahan amarah dan emosi, mengendalikan gejolak syahwat dan memperkaya dengan
puspa ragam amal kebajikan.
Pagi ini kita merayakan Idul Fitri, hari raya fitrah bagi umat
Islam yang telah berjuang menahan tarikan buruk hawa nafsu, hari pensucian
salah dan dosa, hari kemenangan besar bagi mereka yang meraih derajat taqwa. Bahkan
hari yang menjadi saksi bahwa Allah bukan hanya sebagai Alloh Yang Maha Kuat,
Maha Kuasa Lagi Maha Pemaksa, tapi juga kita merasakan bahwa Allah adalah dzat
Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang Lagi Maha Bijaksana.
Saat ini, perasaan senang dan bahagia, perasaan haru dan bangga berbaur memenuhi benak kita. Kita tidak mampu
melukiskannya dengan kata-kata, melainkan hanya bisa kita tuangkan ke dalam
takbir, tahlil, tasbih, dan tahmid semata: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu
akbar, laa ilaaha illa Allahu wallahu akbar, Allahu akbar walillahil hamd.
Kalimah-kalimah ini bergemuruh memenuhi angkasa, menyatu dengan takbir, tasbih, tahlil, dan tahmid para malaikat hingga naik sampai ke singgasana, Arsy Allah Sang Penguasa Semesta alam.
Allohu akbar…3x wa lilahil hamd…
2. B. ROMADHON SEBAGAI REFLEKSI KOMITMEN KITA KEPADA ALLOH SWT
Jama’ah rohimakumulloh,,,
Proses ibadah yang kita laksanakan sepanjang romadhon sejatinya adalah gambaran atau bentuk komitmen kita sebagai hamba alloh. alangkah indah bentuk pengabdian dan ketundukan yang kita wujudkan dalam sikap tunduk (taslim) dan syukur, seakan agenda taqwa selalu melekat dipelupuk mata.Pagi, siang sore dan malam senantiasa kita lewati dengan berbagai dzikir dan do’a, rukuk dan sujud serta khouf dan roja’ mengiringi nafas sepanjang hari.
Demikianlah sejatinya gambaran kehidupan seorang hamba yang senantiasa menjadikan Alloh sebagai tujuan, seluruh potensi yang dimiliki diarahkan untuk menggapai tujuan mulia, mardhotillah.
Keutamaan dan kemuliaan romadhon begitu kuat mempengaruhi setiap insan mukmin, seakan setiap umat tak ingin ketinggalan untuk meraih ketinggian derajatnya.
Hal ini sangat kontras dengan keadaan diluar romadhon. Ibadah yang gegap gempita selama romadhon lenyap dan luntur seketika. Begitu takbir berkumandang dipagi hari, sesaat setelah khotib turun dari mimbar, maka denyut ibadah kembali normal dalam tanda kutip, yakni Kembali normal tampa gairah.
Hal ini menjadi tanda tanya besar bagi kita!, Siklus romadhon yang bergulir hanya mencetak hamba2 romadhon. Diluar Ramadhan seakan tak ada lagi agenda taqwa.
Tadarus, shodaqoh, qiyamul lail, muhasabah dll lenyap seketika. Sungguh disayangkan keistimewaan romadhon yang begitu besar hanya melahirkan muttaqin-muttaqin dadakan. Dan hilang pula secara mendadak. Naudzu billahi min dzalik!
Apakah komitmen kita kepada Alloh hanya sebatas romadhon?
3. C. MERAWAT KOMITMEN (MULAJAMAH) KALIMATAT TAQWA
Allohu akbar…3x wa lillhil hamd….
Ma’asyirol muslimin rohimakumulloh…
Apakah kalimat taqwa itu? Dan mengapa Alloh memerintahkan kita untuk wajib mulajamah (komitment) dengan kalimat taqwa?
Sebagaimana kita ketahui bahwa semua urusan dalam kehidupan ini dibutuhkan komitmen, begitu banyak komitmen yang dituntut oleh dunia ini, berbagai pihak menuntut komitmen kita. Bahkan seorang copetpun dituntut komitmen oleh pemimpinnya. Dari kalangan rakyat jelata hingga penguasa diminta komitmennya. Komitmen terhadap pekerjaaannya, kepada jabatannya, dan kepada apapun yang menjadi cita citanya.
Begitupula terhadap ketaqwaan kita, Allah pun memerintahkan komitment kita.
Karena dari semua komitmen-komitmen itu, Seharusnya hanya komitmen kepada Alloh sajalah yang tertinggi, dan tentunya ketenangan akan didapat bagi mereka yang senantiasa menjaga komitmennya kepada Allah SWT.
Sebagaimana Firman Allah swt didalam al-Quranul karim surah Al Fath ayat 26,
إِذۡ جَعَلَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلۡحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَأَلۡزَمَهُمۡ كَلِمَةَ ٱلتَّقۡوَىٰ وَكَانُوٓاْ أَحَقَّ بِهَا وَأَهۡلَهَاۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٗا ٢٦
“Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
dan Kalimat Taqwa ini, hanya bisa dilakukan oleh mereka yang benar-benar beriman, hanya mereka yang beriman yan berhak terhadap kalimat taqwa itu, karena hanya orang-orang yang beriman yang amat sangat besar cintanya kepada Allah Swt.
Allah Berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqoroh Ayat 165 :
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادٗا يُحِبُّونَهُمۡ كَحُبِّ ٱللَّهِۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَشَدُّ حُبّٗا لِّلَّهِۗ وَلَوۡ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ إِذۡ يَرَوۡنَ ٱلۡعَذَابَ أَنَّ ٱلۡقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعٗا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعَذَابِ ١٦٥
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”
Ma’asyirol muslimin rohimakumulloh…
Hanya orang-orang beriman yang mampu menghadirkan Taslim (ketundukan dan kepatuhan) hanya kepada Allah SWT, Orang yang Tunduk dan patuh kepada Allah SWT akan melahirkan sikap Syukur, sedangkan wujud syukur adalah mereka yang senantiasa memaksimalkan potensi yang Allah berikan untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Karenanya mereka yang mampu menjaga dan meningkatkan ketaqwaan, hanya akan menjadikan kepentingan dunia sebagai wasilah atau perantara ibadahnya kepada Allah SWT. Artinya kecintaan kepada Allah lebih didahulukan dari kecintaannya kepada dunia.
Alloh berfirman didalam surat ali imron ayat 14:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ وَٱلۡقَنَٰطِيرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ وَٱلۡأَنۡعَٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمََٔابِ ١٤
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Demikian amat jelas, mendahulukan kepentingan Allah swt, diatas kepentingan dunia, sebagai bentuk mulajamah/komitment kita menjaga kalimatat taqwa. Dan ini harus tetap terjaga kedepannya tidak hanya didalam bulan Ramadhan kemudian hilang diluar Ramadahn, tetapi Ramadhan dijjadikan seharusnya dijadikan momentum Pendidikan untuk sepenuhnya menjaga ketaqwaan kita setelah Ramadhan ini.
4. D. LA’ALAKUM TATAQUN, TAQWA SBG KEUTUHAN IBADAH SEORANG HAMBA.
Allohu akbar…3 x wa lillahil hamd…
Ma’asyirol muslimin rohimakumulloh…
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”
Tarbiyah romadhon yang kita lewati sebulan penuh, hakikatnya adalah pembentukan karakter mukmin muslim yang mampu mengekspresikan taqwa. Taqwa yang sebenar benarnya. Taqwa yang tidak menyisakan sedikitpun keraguan kepada agamaNya. Kepada aturan dan hukumNya. Itulah mukmin sejati. Yang tergambar dalam seluruh aspek kehidupan sehari hari.
Dan sekali lagi Khotib (Al Faqir) mengingatkan kepada Al faqir sendiri dan seluruh jama’ah pada khususnya dan Ummat Islam pada Umumnya, Yuk! Jaga karakter mukmin muslim kita yang sudah dibangun di bulan Ramadhan ini, di bulan-bulan berikutnya, serta mudah2an Allah pertemukan kita kepada bulan Ramadhan berikutnya dalam kondisi iman dan taqwa yang lebih baik.
Allohu akbar…3x… wa lillahil hamd…
5. E. PENUTUP
Jama’ah yang dirahmati Alloh SWT, dipenghujung khutbah ini marilah kita sama – sama berdo’a memohon kepada Alloh SWT agar kita dimampukannya utk menjadi hambanya yang pandai berbakti kepadaNya.
Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.
اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.
اللَّهُمَّ إِنِّيٍ أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Tim UW
Mulajamah kalimatat Taqwa, agenda kaum muslimin sepanjang hayat...
BalasHapus